BIOGRAFI MICHAEL H.HART

TUGAS BAHASA INDONESIA
BIOGRAFI

NAMA   : ROBBY FAHLEVI
NPM     : 56412641
KELAS   : 2IA12
                                                                                                                        

BIOGRAFI MICHAEL H. HART

Michael H. Hart (lahir 28 April 1932; umur 81 tahun) adalah penulis buku 100 orang yang paling berpengaruh dalam sejarah. Ia telah bekerja pada NASA dan guru besar astronomi dan fisika perguruan tinggi di Maryland, Amerika Serikat. Ia sarjana fisika, astronomi, hukum, dan pengarang buku 100 Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah yang telah diterjemahkan dalam sejumlah bahasa di dunia. Selain itu, iatelah menulis sebuah buku untuk pertama kalinya yg berisi daftar dari 100 tokoh di dunia yg paling berpengaruh dalam sejarah manusia, baik di masa lalu, masa sekarang, dan kemungkinan juga di masa yg akan datang.
Dan ternyata Mr. Hart telah menempatkan seorang manusia yg menurut dia punya segala persyaratan yg memadai untuk menempatkannya di posisi teratas atau nomor satu dari seratus orang tersebut.Dan tampaknya pilihannya cukup mengejutkan banyak pihak, karena orang yg dipilih itu tidak lain dan tidak bukan adalah Nabi Muhammad SAW. Sebagai nomor 1 dari 100 tokoh pemimpin penting dalam sejarah
Mengejutkan karena tentu saja para pembaca pertama buku itu pasti adalah orang-orang dari lingkungannya sendiri yaitu orang-orang “barat” yg bule & mayoritas bukanlah orang muslim. Belum lagi pendidikan di sana yg “salah” dalam menginformasikan tentang agama Islam dan cenderung mewariskan dendam lama akibat kekalahan orang Kristen Eropa yg menyakitkan dalam episode terakhir perang Salib, perang yg mereka gali sendiri, yg sempat berlangsung selama 200 tahun. Buku itu sendiri terbit pada tahun 1978. Andaikata buku itu diterbitkan tahun-tahun belakangan ini entahlah bagaimana respon orang-orang di sana, karena propaganda Islamofobia & Arabifobia yg belakangan dihembuskan sangat kencang oleh Amerika & sekutu-sekutunya. Pemilihan Rasulullah di puncak daftar tersebut mungkin mengecewakan bagi masyarakat Kristen dan Yahudi, tapi tentu saja menggembirakan bagi umat Islam.
Sebenarnya penulisnya bukan tidak menyadari respon yg bakal terjadi dari pembaca terhadap bukunya, tapi dia mengatakan dengan tegas bahwa dia telah melakukan penelitian yg mendalam terhadap semua tokoh-tokoh yg tercantum dalam daftarnya, apa yg telah mereka lakukan, dan bagaimana pengaruhnya pada kehidupan manusia pada masa lalu, sekarang, dan kemungkinan di masa depan.Dia juga mengatakan tidak melakukan pemilihan dalam ukuran baik dan buruk yg bisa sangat subjektif, tapi benar-benar dari pengaruh yang mereka lakukan dalam menentukan jalur sejarah yg terjadi, seperti misalnya juga dimasukkannya Hitler dan Jengis Khan di dalam daftarnya. Dia mengatakan, sekalipun pilihannya akan mencengangkan banyak orang dan membuat pertanyaan besar bagi sebagian dari mereka, menurut dia sepanjang sejarah benar-benar hanya Nabi Muhammad-lah satu-satunya orang yg paling berpengaruh dalam sejarah manusia baik dalam keagamaan maupun keduniawian.
Ketika orang bertanya, kenapa bukan Yesus, tokoh sentral dalam agama Kristen yg pada saat buku itu ditulis merupakan agama dg penganut terbesar di dunia? Atau kenapa bukan Musa yg punya kisah menakjubkan dalam perjalanan hidupnya? Kenapa bukan Budha? Hart menempatkan Yesus nomor (3), Budha nomor (4), bahkan nabi Musa nomor (16). Dia mengatakan bahwa dalam agama Kristen, tokoh utamanya harus dibagi 2 pengaruhnya antara Yesus dg Saint Paul (di Alkitab : Paulus Tarsus), peringkat (6) di daftar, karena sekalipun Yesus adalah tokoh sentral dalam agama Kristen, tapi yg berperanan terbesar dalam penyebaran agama Kristen dalam bentuknya yang spt sekarang ini adalah Saint Paul yg dikenal sbg orang yang menyebarkan ajaran Kristen keluar wilayah bangsa Israel, setelah Yesus pada masa dakwah yang singkat (sekitar 3 tahun) hanya punya pengikut berjumlah sedikit dari kalangan lokal bangsa Israel saja. Dalam kitab suci Kristen Perjanjian Baru yang terhimpun sebanyak 27 kitab, 14 dihubungkan dg jasa Paul, meskipun ilmuwan modern mengatakan 4-5 diantaranya sebenarnya ditulis oleh orang lain. Tapi jelas peranan Paul dalam teologi Kristen sangat penting, banyak ajaran Kristen yg diterapkan gereja sekarang ini, dalam Alkitab tertulis merupakan perkataan/pernyataan dari Paul yang bahkan tidak pernah tercatat diucapkan oleh Yesus sendiri.
Hal ini berbeda dengan Nabi Muhammad yang merupakan satu-satunya tokoh terpenting dalam agama Islam, yang sampai saat ini semua ajaran Islam dinisbahkan pada ajaran yg ia sampaikan pada umatnya, baik yang merupakan wahyu Tuhan yang berupa Al-Qur’an maupun teladan ucapan dan indakannya yang dihimpun dalam hadits-hadits sahih. Ajaran Islam yang disampaikannya juga telah menyebar ke seluruh dunia dengan kecepatan yang mengagumkan para pengamat sebagai agama yang paling cepat pertumbuhan pemeluknya jauh diatas semua agama lain di dunia. Bahkan sampai dg masa sekarang inipun hanya Islam-lah satu-satunya agama yang ajarannya masih benar-benar dipegang teguh oleh pemeluknya persis seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, dengan keseluruhan ayat dalam Al-Qur’an yg masih sama persis dengan Mushaf Ustmani (pembukuan resmi ayat-ayat Al-Qur’an di masa khalifah Ustman bin Affan) yg masih bisa dilihat sampai sekarang.
Lebih dari itu, selain dalam bidang agama, tokoh-tokoh seperti Yesus dan Budha tidaklah memiliki pengaruh apa-apa dalam sejarah. Hal yang berbeda dengan Nabi Muhammad yang selain sebagai tokoh utama penyebar agama Islam, dia juga sebagai tokoh utama dalam sosial, politik, dan pemerintahan pada bangsa arab kala itu. Dia adalah seorang motivator utama kebangkitan bangsa arab dari kumpulan suku-suku liar di padang pasir yang tidak dikenal, sampai menjadi bangsa besar yang mampu menyatukan dan membentangkan sebuah jazirah terbesar yang pernah ada dalam sejarah, yang mana di setiap daerah yang mereka lalui selalu meninggalkan jejak ajaran akhlak yang mulia agama Islam sebagai perbedaan dari penaklukan yg dilakukan oleh bangsa mongol di bawah Jengis Khan yang hanya meninggalkan kerusakan dari tingkah laku barbar para tentaranya.
Ajaran-ajaran yg disampaikannya juga yg memotivasi bangsa arab dan umat Islam kala itu untuk menjadi pelopor dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan cikal bakal dari semua ilmu pengetahuan modern dewasa ini. Para ilmuwan barat berhutang budi pada bangsa arab Islam kala itu sejak tahun 800-an sampai beberapa abad kedepan dengan tokoh-tokoh ilmuwannya seperti Al-Khemi (penemu ilmu Kimia), Al-Khawarizmi (penemu angka nol dan algoritma sebagai dasar ilmu matematika dan komputer modern), Ibnu Sina (cikal bakal ilmu kedokteran modern), dan masih banyak lagi lainnya, yang mana tulisan-tulisan dari mereka dipakai sebagai pegangan utama di semua perguruan tinggi Eropa sampai sekitar abad ke 16. Sedangkan kala itu di belahan Eropa justru sedang dalam masa kegelapan dan kebodohan, yg kehidupannya dipenuhi mistik dan tukang-tukang sihir.
Semua ilmuwan-ilmuwan besar itu dimotivasi oleh Qur’an dan hadits nabi yg menyuruh umat Islam untuk menggunakan akal, terus belajar, meneliti dan mempelajari seluruh alam semesta beserta isinya, yg pada akhirnya akan menghantarkan manusia untuk “menemukan” Tuhan-nya yg telah menciptakan semua itu. Bahkan sampai di zaman modern sekarang inipun, dimana terjadi gap besar antara ilmu pengetahuan dan agama yg sangat sulit disatukan karena perbedaan konsep, dimana di “barat” orang berpendapat harus memilih jadi ilmuwan atau agamawan, tidak bisa keduanya, hanya agama Islam-lah satu-satunya agama yg menyatakan diri dapat berdampingan mesra dengan ilmu pengetahuan modern, yg mengajak umatnya untuk berpikiran logis dan  menggunakan akal dalam segala hal bahkan dalam mengkaji dan mempelajari agamanya sekalipun. Suatu hal yg sulit terjadi pada agama lain manapun di dunia ini.
Dan semua kebangkitan dan kebesaran itu dilakukan dengan dijiwai ajaran mulia yg dibawa dan disampaikan oleh Nabi Muhammad, yaitu agama Islam. Michael H. Hart berpendapat bahwa semua kebangkitan dan kebesaran itu tidak pernah akan terwujud andaikata nabi Muhammad tidak pernah dilahirkan ke dunia ini.
Ketika majalah Time pada 15 Juli 1974 menuliskan hasil wawancara dalam pencarian siapa pemimpin terbesar dalam sejarah dan apa saja kriteria yg pantas diberlakukan, majalah itu menulis beberapa pendapat dari hasil wawancaranya. Di sana tercatat nabi Muhammad banyak dipilih berada pada tempat teratas ataupun 3 besar bersama Yesus dan Budha. Dalam wawancara langsung, kebanyakan orang tidak menyebutkan kriteria pertimbangannya, jadi sangat mungkin subyektivitas masih banyak berpengaruh di sana. Tapi ada seorang ahli psykoanalis dan professor di universitas Chicago Amerika Serikat bernama Jules Masserman, seorang keturunan Yahudi, yang memberikan pilihannya berdasar criteria-kriteria yang jelas, yaitu :
Seorang pemimpin harus menyediakan kesejahteraan bagi orang-orang yg dipimpinnya
Seorang pemimpin harus menyediakan suatu organisani sosial dimana orang-orang merasa aman di dalamnya
Seorang pemimpin harus menyediakan suatu kepercayaan bagi pengikutnya
Dengan kriteria-kriteria yg jelas seperti itu, setelah menyebutkan beberapa perbandingan antara pemimpin-peminpin terkemuka dunia yg kebanyakan hanya memiliki 1 atau 2 kriteria dari 3 yg disebutkan, ia menyebutkan bahwa dari sedikit orang yg punya ketiga kualitas tsb, ia ternyata menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai orang yg dalam skala besar mempunyai ketiga kriteria tsb diatas nabi Musa yg berada diperingkat 2 dan tokoh-tokoh lain dibawahnya, termasuk juga menempatkan Hitler, musuh besar orang Yahudi, dalam daftarnya.

Pertanyaannya ialah, mengapa orang-orang seperti Michael H. Hart dan Jules Masserman yg adalah ilmuwan yg mampu berpikir logis dan obyektif, yg tinggal dan hidup diantara ratusan juta orang yg bukan beragama Islam dan cenderung berprasangka salah terhadap Islam, telah memberikan informasi dan mengumumkan pada bangsanya sendiri bahwa bukan Yesus atau Musa seorang pemimpin terbesar sepanjang zaman, tapi memberikan posisi itu pada Nabi Muhammad SAW tidak lain dan tidak bukan,ketika seseorang mampu untuk berpikir dengan logis dan obyektif, dg mempercayai suatu informasi berdasarkan data dan fakta yg valid, dan jika dia mengetahui perkembangan sejarah dunia beserta semua tokoh-tokoh pemimpin besar yg pernah ada, dia akan menemukan bahwa tidak ada seorang tokoh terbesar dalam sejarah manusia yg benar-benar dapat dinobatkan sebagai orang yg paling berpengaruh dalam sejarah manusia sepanjang zaman, selain Rasulullah, baginda yang mulia, Nabi Besar Muhammad SAW yg telah begitu banyak memberikan sumbangan pada perjalanan sejarah umat manusia dg “cahaya” yg dibawanya yg telah menerangi seluruh penjuru dunia pada masa lalu, masa sekarang, dan di masa yg akan datang.


Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Michael_H._Hart

http://religiku.wordpress.com/tag/michael-h-hart/ 

Diberdayakan oleh Blogger.

Universitas Gunadarma